Wednesday, October 21, 2015

PERUBAHAN MAKNA SEMANTIK AMELIORASI DAN PEYORASI DALAM BAHASA JEPANG

PERUBAHAN MAKNA
(AMELIORASI dan PEYORASI DALAM BAHASA JEPANG)

Bahasa adalah bagian dari masyarakat. Masyarakat adalah manusia yang selalu berubah dan berkembang mengikuti zamannya. Semakin berkembang manusia, berkembang pula bahasanya. Karena pertumbuhan dan perkembangan penggunaan bahasa, kata-kata tertentu mengalami perkembangan dan perubahan makna.
Pergeseran makna terjadi juga karena perkembangan ilmu, teknologi, dan budaya masyarakat pemakainya. Pergeseran makna dapat bersifat meluas, menyempit, konotasi positif/ negatif, asosiasi, dan pertukaran pengindraan.
Kata yang diguanakan dalam bahasa Indonesia sering mengalami perubahan makna, diantaranya adalah perluasan, penyempitan, peninggian, perendahan, dan sebagainya.  Untuk perubahan peninggian dan penyempitan makna sering disebut dengan Ameliorasi dan Peyorasi.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Ameliorasi dan Peyorasi beserta beberapa contohnya. Perubahan makna Ameliorasi dan Peyorasi ternyata tidak hanya terjadi dalam bahasa Indonesia saja, melainkan juga terjadi dalam bahasa Jepang. Dalam makalah ini, penulis juga akan memberikan contoh perubahan makna Ameliorasi dan Peyorasi dalam artikel bahasa Jepang.

A. AMELIORASI
        
Ameliorasi adalah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tinggi, lebih hormat, lebih halus, lebih baik nilainya daripada makna lama (Peninggian Makna). Misalnya kata “Bung”.
Contoh kalimat:   “Bung, perjuangan ini belum selesai, kita tidak boleh mundur. Nasib rakyat ada ditangan anda !”, kata seorang anggota paartai politik pada pimpinannya.

Kata “Bung” merupakan panggilan kepada laki-laki, sedangkan sekarang pada umumnya kata “bung” hanya digunakan sebagai panggilan kepada pemimpin laki-laki, kesan yang didapat adalah, orang yang dipanggil “Bung” adalah orang yang terhormat dan berwibawa.

Contoh Perubahan makna Ameliorasi kata
dalam bahasa Indonesia
Kata
Makna lama
Makna baru
bung
panggilan kepada orang laki-laki
panggilan kepada pemimpin
putra
Anak laki-laki
Lebih tinggi dari anak
petani
Orang yang bekerja di sawah
Orang yang bekerja di bidang Agribisnis
gadis
perawan
Perempuan muda masa kini

Dikarenakan sifat bahasa yang unik, maksudnya bahasa terus berkembang mengikuti perubahan zaman, maka perubahan makna Ameliorasi juga terjadi dalam banyak bahasa lain di dunia, termasuk dalam bahasa Jepang.

Di bawah ini adalah contoh perubahan makna Ameliorasi dalam bahasa Jepang. Misalnya  kata食う(ku’u).
Contoh kalimat
1.      犬はえさを食う。                                                                                     
       Inu wa esa o ku’u
(Anjing menggerogoti makanannya)

2.      ランチテームの時に、えんりょくしないでね!!食って食って!。。                                                                               
Ranchi teemu no naka ni, enryoku Shinaide ne!! Kutte kutte..!!  
(Pada saat Lunch, jangan malu-malu!!, (ayo) makan-makan   ..!! (sambil mempersilahkan tamunya untuk makan banyak)   

Kata 食う(ku’u) yang artinya menggerogoti, makan untuk hewan, kini mengalami perubahan makna menjadi lebih halus, dan lebih tinggi maknanya Ameliorasi, karena pada saat ini kata  食う(ku’u) juga  sering digunakan pada manusia yang makanannya banyak atau rakus.                 

Contoh perubahan makna Ameliorasi kata
dalam Bahasa Jepang

Kata
Makna kata lama
Makna kata baru
          食う(kuu)
Makan (untuk hewan)
Makan (saat ini juga sering dipakai untuk orang yang makannya banyak/rakus)
弁当(bentou)
Kotak makan siang
Makanan yang penyajiannya dalam kotak, tidak terbatas untuk makan siang saja
トイレ(Toire)
Tempat cuci tangan
Meliputi kamar mandi, WC, tempat cuci tangan
先生(sensei)
Tabib, orang yang pandai menyembuhkan penyakit
Panggilan untuk semua guru yang mengajar.

  

B. PEYORASI
Peyorasi atau penurunan makna adalah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya, daripada makna lama. Contoh: pembantu. Di masa yang lalu, jika kita mendengar kata pembantu, maka kita tahu yang dimaksud adalah orang yang membantu. Zaman dulu, orang akan sangat bangga memperkenalkan dirinya sebagai pembantu presiden misalnya. Zaman sekarang? Yang namanya pembantu ya berarti pesuruh rumah tangga, atau lebih kasarnya lagi babu.

Contoh Perubahan Makna Peyorasi kata 
dalam Bahasa Indonesia
Kata
Makna lama
Makna baru
Bini
Perempuan yang sudah dinikahi
Lebih rendah daripada istri/nyonya
Bunting
mengandung
Lebih rendah daripada kata hamil
Janda
Istri yang ditinggal mati suami
Istri yang ditinggal karena perceraian
Pembantu
Orang yang membantu
Pembantu rumah tangga/babu

Karena bahasa adalah bagian dari masyarakat yang terus berkembang, maka bahasapun demikian, makna suatu kata atau kalimat akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Termasuk adanya penyempitan makna kata dari sebelumnya, yang disebut dengan Perubahan makna Peyorasi. Hal ini juga terjadi pada bahasa Jepang.
Seperti halnya dalam bahasa Indonesia yang mengenal penyempitan makna, maka bahasa Jepang juga ada perubahan makna kata. Dimana makna terdahulu dianggap lebih bagus maknanya daripada makna sekarang.

Contoh Perubahan Makna Peyorasi kata 
dalam Bahasa Jepang
Kata
Makna kata lama
Makna kata baru
          ぼく(boku)
Saya (untuk laki-laki)
Saya (dianggap kurang sopan bila diguankan pada situasi formal)
          きみ(kimi)
Saya (untuk perempuan)
Saya (dianggap kurang sopan bila diguankan pada situasi formal)
わたくし(watakushi)
Saya (bias digunakan untuk laki-laki atau perempuan)
Saya (tetapi dianggap kurang sopan)
おれ(ore)
Saya (untuk laki-laki)
Saya (tetapi dianggap kurang sopan)
べんじょ(benjyo)
WC
WC yang kesannya kuno dan kotor