Wednesday, August 13, 2014

"Sumimasen" dalam budaya Jepang, bukan sekedar permintaan maaf biasa....

こんにちは。。。

Hallow sobat bloger,...おひさしぶりですね。。

Sebagai pembelajar bahasa Jepang, pasti sering kita menemukan kata dalam bahasa Jepang yang sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Hal ini karena adanya perbedaan budaya antara Jepang dan Indonesia. 
Salah satu kata dalam bahasa Jepang yang perlu pemahaman budaya lebih lanjut adalah kata "sumimasen"「すみません」, yang bila dipadankan dengan kata dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih "maaf". Arti inilah yang sejak lama saya pahami bahwa "sumimasen" digunakan bila kita meminta maaf pada orang lain atau ungkapan yang biasa digunakan saat menanyakan sesuatu. Tetapi, ternyata "sumimasen" tidak hanya digunakan saat meminta maaf kepada orang lain, tetapi juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa "terima kasih".

Beberapa waktu yang lalu bersama sensei, saya mengunjungi rumah teman jepangnya untuk meminta bantuan menyelesaikan rekaman produk penelitian Tesis saya. Teman sensei saya sangat baik dan ramah. Setelah agak lama berbincang, istri dari tuan rumah yang saya kunjungi menyajikan kue dan minuman pada kami. Dalam fikiran saya, setelah ini saya harus bilang 「ありがとうございます」 "Arigatou gozaimasu" sebagai ungkapan terima kasih saya karena sudah "disuguhi". 

Belum sempat saya bilang "Arigatou", ternyata Nakamura sensei lebih dulu mengucapkan "sumimasen" berkali kali pada istri dari temannya tersebut, dan pembeajaran budaya selanjutnya yang saya terima saat itu adalah, istri dari teman sensei saya tersebut malah membalas ucapan "sumimasen" tersebut dengan "Arigatou gozaimasu" sambil sedikit membungkukkan badannya. 

Nah lhoo...  batinku saat itu, yang disuguhin siapaaaaa, yang mengucapkan "terima kasih" siapa.... hahahha....
saya yang mau mengucapkan "Arigatou" (terima kasih) yang lazim dilakukan oleh orang Indonesia saat disuguhin makanan saat bertamu akhirnya "mingkem" (B.Jawa.red) dan buru-buru ikutan sensei bilang "sumimasen"hehehe... kemudian istri temannya sensei lagi-lagi membalasnya dengan mengucapkan "arigatou gozaimasu"....

saat itu juga otak dan fikiran saya langsung sibuk berputar mencari jawabannya, mengapa kata "sumimasen" yang barusan digunakan tidak sama dengan konteks-konteks percakapan yang biasa ditemui di buku-buku teks bahasa Jepang yang selama ini saya pelajari...  atauuuu.... saya yang sebenarnya kurang pintar memahami penjelasan dalam buku-buku tersebut.... hahahhaa....
dan mengapa juga istri teman sensei saya tersebut malah mengucapkan "Arigatou Gozaimasu" kan dia yang "nyuguhin" kami, koq dia yang berterima kasih, batinku.
Saya menarik kesimpulan dari "Shizen na kaiwa" (dialog natural) yang barusan terjadi, bahwa kata "sumimasen" tidak hanya berarti sekedar bermakna "maaf" saja, tetapi juga mempunyai makna "terima kasih" di baliknya. 
Mungkin bila dijelaskan makna dari percakapan tersebut adalah sensei saya (sebagai tamu) sangat berterima kasih telah "disuguhi",  padahal sesungguhnya kedatangan kami adalah minta bantuan kepada si tuan rumah, tetapi tuan rumah malah repot-repot menjamu kami. Atau bisa diartikan dengan yang lebih sederhana "(terima kasih suguhannya) maaf anda jadi repot"

Nah, sedangkan jawaban dari istri tuan rumah yang mengucapkan "arigatou gozaimasu" yang diluar prediksiku mungkin adalah ungkapan si tuan rumah sebagai bentuk penghargaan kepada kami yang telah berkunjung ke rumahnya.

waah,..... ini nih yang benar-benar namanya Komunikasi Lintas Budaya batinku (jadi inget dengan mata kuliah KLB di kampus, hehhehe... ). 
.... budaya Jepang yang unik dan menggelitik saat bertamu..... 
... jadinya, yang disuguhin siapa, ...yang berterima kasih siapa... hehehe.... 
budaya yang menjunjung kesopanan dan menghargai orang lain....

Terima kasih Nakamura sensei
Terima kasih Katou Sensei
Otsukaresamadeshita....