Jumat, 03 Oktober 2014

SILABUS BAHASA JEPANG KURIKULUM 2013 REVISI

Konnichiwa,...
こんにちは

apa kabar sobat bloger...
baru-baru ini saya kaget saat tahu silabus bahasa Jepang K13 yang telah saya pakai untuk menyusun RPP dan proses KBM selama ini (hampir 3 bulan) ternyata direvisi oleh pemerintah.
Mungkin belum banyak dari teman guru yang mengetahui hal ini. Dan akhirnya pada beberapa sekolah tetap menggunakan acuan silabus K13 versi lam. Hal ini dikarenakan KBM telah berjalan dan RPP plus perangkat pembelajarannya sudah kadung disusun sejak awal tahun ajaran baru.

Silabus versi lama (begitu saya menyebutnya sekarang) yang berdasarkan Permendikbud No.69 tahun 2013 telah direvisi dengan Permendikbud No.59 tahun 2014.
Tidak hanya silabus bahasa Jepang yang mengalami revisi, tapi hampir semua pelajaran juga silabusnya direvisi.
Untuk silabus revisi bahasa Jepang, ada hal subtansial yang berubah, yaitu materi ajarnya. Pada silabus yang baru untuk kelas X IBB banyak dijumpai tema-tema baru, dimana tema-tema ini pada silabus sebelumnya adalah materi untuk kelas XI dan XII. 
Materi yang dimaksud adalah usia, hobi dan cita-cita. Butuh kejelian dan kekreatifan guru bahasa Jepang untuk meramu pembelajaran yang menarik, agar tema-tema "berat" tersebut bisa diajarkan secara fun untuk pembelajar pemula bahasa Jepang. Saya menyebutnya dengan tema berat, karena tema-tema tersebut sedikit banyak menyinggung doushi (kata kerja). 
Selain itu, juga ada beberapa tema yang dihilangkan pada silabus revisi ini, misalnya tema menanyakan nomer telepon dan tema letak ruangan di sekolah. Juga ada perubahan pada KD aspek ketrampilan, dimana pada silabus lama terdapat muatan karya sastra, sedangkan pada silabus revisi ini hal tersebut dihilangkan.

Berikut adalah silabus bahasa Jepang versi revisi terbaru berdasarkan PERMENDIKBUD No. 59 tahun 2014.

Sedangkan silabus lama Bahaa Jepang yang berdasarkan PERMENDIKBUD NO.64 tahun 2013, dapat anda lihat di link berikut ini..!!


Semoga tidak buru-buru direvisi lagi silabusnya oleh pemerintah... hehhe..., karena kami para guru yang menjadi eksekutor di lapangan jadi bingung... hehehe...

Sabtu, 20 September 2014

RPP BAHASA JEPANG KURIKULUM 2013 Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya

こんにちは

Semoga contoh RPP bahasa Jepang ini bisa bermanfaat bagi teman-teman semua.

Contoh RPP ini saya ambil dari dokumen naskah “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik” DIREKTORAT PSMA 2013

RPP BAHASA JEPANG KELAS X KURIKULUM 2013 Tema 'IDENTITAS DIRI"

KI, KD, ALTERNATIF PEMBELAJARAN, ASPEK SIKAP, INDIKATOR PENGETAHUAN-KETRAMPILAN BAHASA JEPANG KELAS X KURIKULUM 2013



               KOMPETENSI INTI (KI), KOMPETENSI DASAR(KD), MATERI POKOK, MATERI PEMBELAJARAN, ALTERNATIF PEMBELAJARAN, ASPEK SIKAP, INDIKATOR PENGETAHUAN, INDIKATOR KETRAMPILAN

(ANALISIS KI-KD BAHASA JEPANG KELAS X)
semester 1-2 (Ganjil/Genap)

(Lampiran PERMENDIKBUD No.69 thn 2013 dan naskah pendukung pembelajaran direktorat PSMA 2013)


 こんにちは、。。
Teman-teman sobat bloger n para sensei gata di seluruh Indonesia,... 
kali ini saya posting KI, KD, Indikator bahasa Jepang kelas X dan XI Kurikulum 2013. 
Semoga bisa bermanfaat buat qt semua, 

KI-KD-INDIKATOR BAHASA JEPANG KURIKULUM 2013
ANALISIS KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, ALTERNATIF PEMBELAJARAN dan SIKAP bahasa JEPANG kelas X KURIKULUM 2013

 
(SUMBER: PERMENDIKBUD  NO.69 thn 2013 dan Naskah pendukung pembelajaran
“Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik” Direktorat PSMA 2013)

Sedangkan Silabus kelas X bahasa Jepang Kurikulum 2013, dapat dilihat DISINI
Sedangkan Silabus kelas XI bahasa Jepang Kurikulum 2013, dapat dilihat DISINI
Sedangkan Silabus kelas XII bahasa Jepang Kurikulum 2013, dapat dilihat DISINI 
 

Rabu, 13 Agustus 2014

"Sumimasen" dalam budaya Jepang, bukan sekedar permintaan maaf biasa....

こんにちは。。。

Hallow sobat bloger,...おひさしぶりですね。。

Sebagai pembelajar bahasa Jepang, pasti sering kita menemukan kata dalam bahasa Jepang yang sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Hal ini karena adanya perbedaan budaya antara Jepang dan Indonesia. 
Salah satu kata dalam bahasa Jepang yang perlu pemahaman budaya lebih lanjut adalah kata "sumimasen"「すみません」, yang bila dipadankan dengan kata dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih "maaf". Arti inilah yang sejak lama saya pahami bahwa "sumimasen" digunakan bila kita meminta maaf pada orang lain atau ungkapan yang biasa digunakan saat menanyakan sesuatu. Tetapi, ternyata "sumimasen" tidak hanya digunakan saat meminta maaf kepada orang lain, tetapi juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa "terima kasih".

Beberapa waktu yang lalu bersama sensei, saya mengunjungi rumah teman jepangnya untuk meminta bantuan menyelesaikan rekaman produk penelitian Tesis saya. Teman sensei saya sangat baik dan ramah. Setelah agak lama berbincang, istri dari tuan rumah yang saya kunjungi menyajikan kue dan minuman pada kami. Dalam fikiran saya, setelah ini saya harus bilang 「ありがとうございます」 "Arigatou gozaimasu" sebagai ungkapan terima kasih saya karena sudah "disuguhi". 

Belum sempat saya bilang "Arigatou", ternyata Nakamura sensei lebih dulu mengucapkan "sumimasen" berkali kali pada istri dari temannya tersebut, dan pembeajaran budaya selanjutnya yang saya terima saat itu adalah, istri dari teman sensei saya tersebut malah membalas ucapan "sumimasen" tersebut dengan "Arigatou gozaimasu" sambil sedikit membungkukkan badannya. 

Nah lhoo...  batinku saat itu, yang disuguhin siapaaaaa, yang mengucapkan "terima kasih" siapa.... hahahha....
saya yang mau mengucapkan "Arigatou" (terima kasih) yang lazim dilakukan oleh orang Indonesia saat disuguhin makanan saat bertamu akhirnya "mingkem" (B.Jawa.red) dan buru-buru ikutan sensei bilang "sumimasen"hehehe... kemudian istri temannya sensei lagi-lagi membalasnya dengan mengucapkan "arigatou gozaimasu"....

saat itu juga otak dan fikiran saya langsung sibuk berputar mencari jawabannya, mengapa kata "sumimasen" yang barusan digunakan tidak sama dengan konteks-konteks percakapan yang biasa ditemui di buku-buku teks bahasa Jepang yang selama ini saya pelajari...  atauuuu.... saya yang sebenarnya kurang pintar memahami penjelasan dalam buku-buku tersebut.... hahahhaa....
dan mengapa juga istri teman sensei saya tersebut malah mengucapkan "Arigatou Gozaimasu" kan dia yang "nyuguhin" kami, koq dia yang berterima kasih, batinku.
Saya menarik kesimpulan dari "Shizen na kaiwa" (dialog natural) yang barusan terjadi, bahwa kata "sumimasen" tidak hanya berarti sekedar bermakna "maaf" saja, tetapi juga mempunyai makna "terima kasih" di baliknya. 
Mungkin bila dijelaskan makna dari percakapan tersebut adalah sensei saya (sebagai tamu) sangat berterima kasih telah "disuguhi",  padahal sesungguhnya kedatangan kami adalah minta bantuan kepada si tuan rumah, tetapi tuan rumah malah repot-repot menjamu kami. Atau bisa diartikan dengan yang lebih sederhana "(terima kasih suguhannya) maaf anda jadi repot"

Nah, sedangkan jawaban dari istri tuan rumah yang mengucapkan "arigatou gozaimasu" yang diluar prediksiku mungkin adalah ungkapan si tuan rumah sebagai bentuk penghargaan kepada kami yang telah berkunjung ke rumahnya.

waah,..... ini nih yang benar-benar namanya Komunikasi Lintas Budaya batinku (jadi inget dengan mata kuliah KLB di kampus, hehhehe... ). 
.... budaya Jepang yang unik dan menggelitik saat bertamu..... 
... jadinya, yang disuguhin siapa, ...yang berterima kasih siapa... hehehe.... 
budaya yang menjunjung kesopanan dan menghargai orang lain....

Terima kasih Nakamura sensei
Terima kasih Katou Sensei
Otsukaresamadeshita....

Minggu, 13 April 2014

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DALAM KURIKULUM 2013



Ada 2 model proses pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013, yaitu pembelajaran langsung dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran tak langsung dengan pengembangan nilai dan sikap. Kedua modus pembelajaran ini harus bersinergi dan dilakukan dalam satu kesatuan. 

Kegiatan pembelajaran bahasa Jepang yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan saintifik mengembangkan 5 (lima) langkah pembelajaran, yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan、yang biasa disingkat dengan 5 M. 
 Berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian dan kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan berdasarkan Lampiran IV PERMENDIKBUD No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
 
(1)              Mengamati 「かんさつ」
           adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya.
            Contoh:
          Siswa mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang yang bersalaman atau menyimak percakapan memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. 

(2)               Menanya 「しつもん」
    adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan meliputi mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
            Contoh:
            Siswa mendiskusikan kapan, dengan siapa, apa yang mereka katakan saat mereka melakukan salaman yang ada pada gambar/video yang ditampilkan.

(3)               Mencoba 「じっけん」
Langkah pembelajaran ini diawali dengan mengumpulkan informasi yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan eksperimen. Kegiatan pembelajaran yang bisa dikembangkan diantaranya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek atau kejadian atau melakukan wawancara dengan nara sumber.
            Contoh
            Siswa mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang, mulai dengan mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai memperkenalkan diri dengan beberapa teman di kelas.

(4)               Mengasosiasi atau mengolah informasi 「かんれんずけ・じょうほうをしょりする」
Yang dimaksud dengan mengasosiasi adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keleluasaan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.   
Contoh     
           Siswa membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan budaya Indonesia dengan bahasa dan budaya Jepang, dan menarik kesimpulan persamaan dan perbedaannya.

(5)               Mengomunikasikan 「コミュニケーション」
Yang dimaksudkan dengan kegiatan mengkomunikasikan dalam pembelajaran adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya.
Contoh
Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi yang membandingkan antara bahasa dan budaya Jepang dengan Indonesia.

Sedangkan pembelajaran secara tidak langsung, yang berupa pengembangan nilai dan sikap termasuk dalam seluruh proses pembelajaran mulai awal pembelajaran, akhir pembelajaran juga diluar pembelajaran. Sikap yang dikembangkan didasarkan pada Kompetensi Inti (KI) 1, diantaranya menghayati  dan  mengamalkan  perilaku  jujur,  disiplin, tanggung  jawab,  peduli  (gotong  royong,  kerjasama,  toleran, damai),  santun,  responsif  dan  pro-aktif  selama pembelajaran berlangsung dan dalam sikap nyata sehari-hari.