Ada 2 model proses pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013, yaitu pembelajaran langsung dengan
pendekatan saintifik dan pembelajaran tak langsung dengan pengembangan nilai
dan sikap. Kedua modus pembelajaran ini harus bersinergi dan dilakukan dalam satu
kesatuan.
Kegiatan
pembelajaran bahasa Jepang yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
saintifik mengembangkan 5 (lima) langkah pembelajaran, yaitu mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan、yang biasa disingkat dengan 5 M.
Berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian dan kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan berdasarkan Lampiran IV PERMENDIKBUD No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
Berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian dan kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan berdasarkan Lampiran IV PERMENDIKBUD No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
(1) Mengamati 「かんさつ」
adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca
indra dengan cara melihat, mendengar,
membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk
fakta, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara,
atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Siswa mengamati gambar/video sikap
tubuh orang-orang yang bersalaman atau menyimak percakapan memperkenalkan diri
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.
(2)
Menanya 「しつもん」
adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur
melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Kegiatan pembelajaran yang dapat
dilakukan meliputi mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati.
Contoh:
Siswa mendiskusikan kapan, dengan
siapa, apa yang mereka katakan saat mereka melakukan salaman yang ada pada
gambar/video yang ditampilkan.
(3)
Mencoba 「じっけん」
Langkah pembelajaran ini
diawali dengan mengumpulkan informasi yang kemudian dilanjutkan dengan
melakukan eksperimen. Kegiatan pembelajaran yang bisa dikembangkan diantaranya
adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek atau kejadian atau melakukan wawancara dengan nara sumber.
Contoh
Siswa mencoba memperkenalkan diri
dalam bahasa Jepang, mulai dengan mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang
rumpang, sampai memperkenalkan diri dengan beberapa teman di kelas.
(4)
Mengasosiasi
atau mengolah informasi 「かんれんずけ・じょうほうをしょりする」
Yang dimaksud dengan
mengasosiasi adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas
dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keleluasaan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Contoh
Siswa membandingkan memperkenalkan
diri dalam bahasa dan budaya Indonesia dengan bahasa dan budaya Jepang, dan
menarik kesimpulan persamaan dan perbedaannya.
(5)
Mengomunikasikan 「コミュニケーション」
Yang dimaksudkan dengan kegiatan mengkomunikasikan
dalam pembelajaran adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya.
Contoh
Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi yang
membandingkan antara bahasa dan budaya Jepang dengan Indonesia.
Sedangkan pembelajaran secara tidak
langsung, yang berupa pengembangan nilai dan sikap termasuk dalam seluruh
proses pembelajaran mulai awal pembelajaran, akhir pembelajaran juga diluar
pembelajaran. Sikap yang dikembangkan didasarkan pada Kompetensi Inti (KI) 1,
diantaranya menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif
selama pembelajaran berlangsung dan dalam sikap nyata sehari-hari.