Thursday, August 13, 2015

SONGA ADVENTURE(Part Two)

AMAZING ADVENTURE 
ON THE PEKALEN'S RIVER
(Part Two)

Pesona Air Terjun sungai Pekalen atas

Hi sobat blogger,..!!,

masih ingin jalan-jalan yang asik sekaligus menantang?...
di sinilah tempatnya kalian bisa memanjakan mata dengan pesona hutan tropis alami dan air terjun indah dengan cara yang ekstrim.

Rasanya aku ga pernah bosan untuk wisata uji adrenalin yang satu ini.
Beberapa saat yang lalu aku sudah menceritakan tentang asiknya berarung jeram di Songa bawah (kalian bisa baca juga di http://wwwliachan.blogspot.com/2015/07/songa-adventure_23.html ).

Kali ini aku akan mengajak kalian untuk uji nyali lagi dengan sensasi yang lebih menantang di sungai Pekalen atas bersama SONGA RAFTING (http://www.songarafting.com/) Probolinggo.

Rafting di sungai Pekalen atas jauh lebih menantang dan mengasyikkan lho bila dibandingkan dengan rafting di sungai Pekalen bawah.
Hari itu Minggu, tanggal 26 April 2015, aku dan bersepuluh temanku yang lain tiba di basecamp SONGA atas sekitar pukul 10.00 WIB.
Begitu tiba, kami diberikan welcome drink berupa minuman tradisional Pokak_semacam teh jahe hangat_ dan disambut ramah oleh beberapa petugas dan guide yang akan memandu kami di sungai nanti.

Setelah persiapan seperti memakai pelampung dan helm untuk keselamatan, kami diangkut mobil bak terbuka menuju START di desa Ranugedang Tiris Probolinggo.

Saat tiba di basecamp SONGA ATAS 
Ready to adventure in wild river
BASECAMP SONGA ATAS
menuju START SONGA ATAS

Setelah turun dari mobil pick up, kami masih harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuju START. Oh ya, saat rafting, Aku sarankan agar kalian memakai alas kaki yang nyaman dan aman ya... Karena kalian akan berjalan agak jauh menuruni jalan setapak yang kadang licin di beberapa bagian. Berhati-hatilah saat jalan, kalau kamu kurang berhati-hati atau rem kakimu kurang pakem (motor kali pake rem, hahaha...), maka kamu bisa terpeleset jatuh terguling-guling ke bawah. Dan itulah yang aku alami saat itu, terpeleset 'n jatuh. . hikss...

jalan setapak menuju START
Hati-hati,... jalan menurun dan licin
Di START, perahu-perahu yang akan membawa kita berpetualang menyusuri sungai Pekalen sudah siap menanti. Para guide yang tadi berjalan bersama kami dengan sigap mengecek perahu-perahu tersebut satu persatu. Mereka mengukur tekanan angin, memeriksa perahu dan memastikan perahu tidak ada yang bocor dan perahu aman untuk pengarungan.

Susana di START SONGA ATAS
Ready to Adventure on Wild River
Nah guys,... are you ready to adventure??.... let's go..!!

Sebelum perahu kami berangkat, guide menjelaskan tentang beberapa hal yang harus kami lakukan saat pengarungan nanti. Dia juga mengajarkan sedikit tekhnik mendayung saat diperlukan nanti.
Saat guide mengajari kita mendayung, jangan kaget bila tiba-tiba kita terkena percikan air. Anggap saja guide berusaha mencairkan ketegangan dan ketakutan kita.

Well,... kira-kira baru 20 meter perahu berjalan, guide kami tiba-tiba berteriak, "hati-hati, jeram Selamat Datang, pegangan!", kami yang semuanya cewek serasa menahan nafas tegang dan mencari pegangan. Oh Noooo!!,... seperti naik jetcoster guys,...!!.
kalian akan merasakan darah serasa mengalir lebih cepat dari ujung rambut sampai ujung kaki, berdesir, sementara jantung kalian, yeahhh,.. !! seumpama jantung ini bukan orisinil ciptaan Tuhan, mungkin sudah lepas 'n jatuh ke dasar perahu...

Belum sempat kami bernafas, guide kami kembali berteriak "jeram Matador!!, Awas, perahu akan saya tekuk!!, boom!!...", Oh My God, apalagi ini batinku, dalam hitungan sepersekian detik aku berusaha mengingat-ingat apa maksud dari kata "Boom", terus kenapa perahunya pakai ditekuk, "ya Allah..."
Belom sempat aku menemukan referens kata "Boom" di otakku, aku yang duduk paling belakang dan tepat di dekat guide sudah merasakan tubuhku di dorong dia ke tengah perahu, aku baru ingat, bahwa bila guide berteriak "Boom", maka kami harus segera meringkuk di tengah perahu, agar tidak terlempar ke sungai karena kuatnya hentakan perahu.
Setelah lepas dari Matador, aku menjerit keras.."Hwaaa..!!", sekedar untuk meredam ketegangan dan shok yang baru aku rasakan. Aku sempat membatin, "ngapain aku ada di sini yaa, tidur pules di rumah dengan meluk guling kesayangan pasti lebih tenang hidupku... (sambil tepuk jidat)"

Sungai Pekalen mempunyai jeram dengan grade 3-4. Dalam dunia arung jeram atau rafting, tingkat kesulitan arus sungai dibagi dalam beberapa grade. Dan grade 3-4 merupakan sungai dengan aliran air yang bergelombang panjang, banyak bebatuan besar yang mengakibatkan aliran air sungainya menjadi sempit dan deras.

Tak henti-hentinya kami berteriak setiap kali melewati jeram-jeram besar atau saat perahu kami harus menabrak bebatuan. Jeram-jeram yang ada di sungai Pekalen atas masing-masing punya namanya sendiri-sendiri. Diantaranya jeram Selamat datang, matador, ekstravaganza, Inul dan  entah apa lagi yaaa,... sangking banyaknya aku sampai lupa mengingat nama-namanya,...

Selain pasrah pada Tuhan, aku percayakan sepenuhnya keselamatan kami saat itu pada mas Wiji, guide SONGA jempolan yang pada rafting sebelumnya juga memandu timku.
Sedikit demi sedikit ketakutanku mulai hilang dan aku mulai bisa menikmati pengarungan. Pemandangan sepanjang sungai Pekalen memang sangat luar biasa, sepanjang kanan dan kiri sungai adalah hutan tropis nan eksotik. Suara burung bersahutan merdu seakan senandung alam yang menyambut kami.
Hutan alami dengan pohon-pohon besar yang teduh, pucuk ranting dan sulur akar pohon-pohon raksasa yang menjulur ke sungai seakan ingin menyentuhku. Semakin sempurna lukisan tuhan yang satu ini saat aku mulai mendengar deru air terjun dan suara-suara kalong yang melengking dikejauhan.

"Subhanalloh, Amaziiinggg,....", hanya kata itu yang tak hentinya aku lantunkan dari bibirku, ternyata tidak hanya satu air terjun, tapi ada 4 air terjun sekaligus di depanku.
Lagi-lagi, guide kami berulah, dia membawa perahu kami masuk ke dalam gua yang ada di balik air terjun, dan saat kami lengah karena masih terpesona dengan keindahan alam di depan kami, dia sudah membawa kami tepat berada di bawah air terjun.
Sontak aku terkejut, badanku serasa tertimpa beban 10 karung beras yang dijatuhkan dengan keras dan cepat, hingga membuat tubuhku terbungkuk-bungkuk menahannya. Aku mulai sesak nafas karena tak ada jeda buat aku bernafas. Tak hanya aku rupanya, 3 temanku yang lain juga mengalami hal yang sama. Kami berteriak-teriak pada guideku untuk memintanya segera mengeluarkan kami dari derasnya air terjun.

Setelah keluar dari air terjun, guide kami dengan wajah polos berkata "mbak, kenapa tadi di air terjun koq sampe' berlutut dan menyembah nyembah segala?" tanyanya dengan wajah tanpa dosa. Kami berempat mengumpat-umpat tidak jelas pada dia, "Gila, gila, gilaaaa!!, _(uhukk uhuuk uhukk)_, ...sampean pancen gendeng mas! (Red-bahasa Jawa " kamu memang gila mas)" teriak kami kompak sambil terbatuk batuk gara-gara sempat meminum air terjun barusan.

Air terjun di kejauhan, hutan Tropis di kanan-kiri
dan sulur-sulur pohon yang seakan ingin menyentuhku
Tebing batu dengan karpet lumut tebal
yang selalu basah karena percikan air abadi
Air terjun sungai Pekalen, tidak hanya satu, tapi 4 sekaligus 
PEKALEN ATAS SONGA
Percikan air yang dingin dan segar
No Lesson plan,, No Check clock Fingerprint, No Remidi,
No Exam 'n No Bos in here,...
 bermain air, ...kembali ke saat balita dulu
Oh, Indahnya dunia.. hehhee...
Rehat di atas batu segede gaban, bak putri duyung
Setelah puas bermain-main di air terjun, kami melanjutkan pengarungan lagi dan menuju rest area. Setelah air terjun, arus sedikit melandai, tidak lagi seekstrem sebelumnya. Di rest area kami disuguhi Pokak _minuman tradisional teh dicampur jahe hangat_ dan pisang goreng. Lumayan sebagai pengganjal perut yang memang sudah terasa keroncongan.
Oh ya, Pokak sepertinya merupakan minuman primadona masyarakat kota angin Probolinggo lho, karena di SONGA kalian akan dengan mudah menemukan minuman yang satu ini disajikan dibanyak kesempatan.

Mas Wiji_Guide kami ini memang benar-benar jempolan, dia mengerti bagaimana cara "menservice" tamu-tamunya. Dia menghentikan perahu di arus tenang dan mengajak kami untuk rileks mengapung di air. Jangan khawatir bila kalian tidak bisa berenang guys,... kita kan memakai pelampung, jadi meski tidak bisa berenang, kalian tetap akan mengapung dengan santai di sungai.
Hal yang sangat tidak mungkin aku lakukan sendiri di sungai manapun, karena aku sama sekali tidak bisa berenang,.. hehhehe...

Kami diajari cara mengapung yang baik dan cara menikmatinya
MENGAPUNG DI SUNGAI PEKALEN
Seakan menghanyutkan semua beban hidup di sini

Tak terasa 3 jam pengarungan telah kami lewati di sungai Pekalen. 3 jam yang sangat luar biasa dan mengesankan. Saat naik kembali ke daratan setelah FINISH, aku sudah lupa bila sebelumnya aku berteriak ketakutan di jeram Selamat datang. Aku juga sudah lupa kepanikanku saat di jeram Matador dan perahu yang ditekuk oleh guide kami tadi. Yang aku rasakan, hati dan fikiranku seakan kembali di charge, fresh dan semangat lagi.

So guys,...apa lagi yang kalian tunggu?,
apa kalian masih takut untuk berarung jeram?????.....
seperti biasanya, segera ambil travel bag kalian dan segera meluncurlah ke Probolinggo.
Petualangan seru dan mengesankan di sungai dengan arus ekstrim dan pemandangan alam yang mempesona sudah menantimu.

_ create your happiness with your own way _

No comments:

Post a Comment