Sunday, October 27, 2019

DESA WISATA PUJON KIDUL MALANG

MENIKMATI HANGATNYA KOPI DIANTARA KELOPAK MATAHARI DAN SEMILIR ANGIN GUNUNG PANDERMAN


"Himawari no yakusoku" (Janji bunga Matahari)
"Himawari no youna massugu na sono yasashi sa o
nukumori o zenbu,...."
...Kau yang lembut seperti bunga Matahari dan segala kehangatannya itu...

Hai sobat blogger,..

Kali ini edisi jalan-jalan "Lia Chan" akan mengulik tentang suatu tempat wisata alam yang pastinya bakal memanjakan mata kalian dengan pemandangan alamnya yang indah dan tempatnya yang oke buat bersantai bersama keluarga atau orang tersayang.

Bagi generasi millenial nongkrong di cafe merupakan lifestyle untuk membangun relationship atau sekedar pencitraan diri saja. Cafe yang dipilih biasanya yang sedang hits atau  kekinian, tempatnya pun mesti strategis dan menu makanannya harus instagramable. Sudah bukan hal yang aneh bila saat ini bukan do'a yang dilakukan saat hidangan ada di depan mata, melainkan mulai setting kamera lalu cekrek-cekrek dan klik, upload,... hehehe,... bahkan respon para follower kadang lebih cepat dari menghabiskan makanannya sendiri. 

Rasa kopi dari dulu ya begitu itu.
Pepatah mengatakan, "sesempurna apapun kopi yang kamu seduh, pasti masih menyimpan rasa pahit yang tidak bisa disembunyikan". Yang membuatnya berbeda adalah di mana dan dengan siapa kopi itu kita nikmati.

Nah, kali ini bila kalian bosan untuk menikmati secangkir kopi hitam di tempat itu-itu saja, mungkin tempat ini bisa kalian coba kunjungi.
Yup,.. CAFE SAWAH, itu adalah sebutan di plakat besar di papan penunjuk arah sepanjang jalan raya Pujon-Batu Malang. Nama ini pula yang sering muncul bila kalian searching tempat ini menggunakan GPS atau Google map. Padahal sebenarnya nama resmi tempat ini adalah  "Desa Wisata Pujon Kidul-Malang". 

Desa Pujon Kidul malang
Tempat ini letaknya sangat strategis, di dekat wisata terkenal Cuban Rondo dan diapit oleh dua pegunungan yaitu Gunung Banyak dan gunung Panderman. Jadi tidak heran bila udara di sini sangat bersih, sejuk dan segar.

Saat saya datang ke tempat ini, kebetulan bunga-bunga Matahari sedang bermekaran indah. Sehingga sejauh mata memandang terlihat hamparan bunga kuning yang berjajar menghadap ke arah timur dengan kelopak bunga yang mekar indah dan putik besar bewarna coklat yang membentuk bulatan sempurna. Kalian harus merasakan sensasi ngopi di tengah bunga-bunga Matahari ini, semilir angin sawah dan disaksikan dua gunung yang menjulang di kejauhan adalah moment romantis yang tak tergantikan,... ciee... hehehehe.

Andai saya seorang pria, maka suasana seromantis ini yang akan saya cari untuk melamar pujaan hati saya,... sayangnya saya wanita,... hahaha...
Jadi ingat sebuah lagu Jepang "Himawari no yakusoku" (Janji Bunga Matahari) yang saya tulis di prolog catatan jalan-jalan kita kali ini.

menikmati Kopi susu di tengah hamparan bunga Matahari
Pesona tempat ini tidak cukup hanya hamparan ladang bunga saja, apa yang tidak ditemukan di cafe modern, bisa kita temui di sini. Ratusan ikan emas dengan warna sisik orange, putih, merah dan perpaduan dari semua warna, lincah berenang di dalam kolam-kolam yang ada di sepanjang pematang sawah. Sementara sekawanan Bebek berbulu putih mulus saling berkejaran dalam koloninya di kolam lainnya. Bila Tuhan menciptakan taman surga, tidak belebihan bila menyebut tempat ini adalah satu serpihan surga yang jatuh di bumi.

Di tempat ini tidak hanya mata kita yang dimanjakan oleh suguhan pemandangan yang mempesoana, urusan perutpun kita akan dimanjakan dengan sajian makanan tradisional semacam nasi jagung, pepes ikan dan lalapan. Saya sangat lahap menyantap sayuran hijau mentah yang segar, karena saya tahu sayur-sayur itu dipetik langsung dari ladang di depan saya.
Yup... tomat, selada, kubis, wortel ditanam diantara deretan bunga Matahari. Konsep pemanfaatan lahan dan sanitasi yang sangat cerdas menurut saya. 



Bayangkan, untuk menikmati semua keindahan tersebut, kalian hanya butuh merogoh kantong Rp. 8000 saja untuk tiket masuk. Harga yang terlalu murah untuk sebuah tadabur alam yang mengesankan. Bercengkerama dengan alam, menghirup dalam-dalam oksigen alami dan menyimpannya di paru-paru terdalam membuat pikiran tenang dan hati sangat nyaman. Tidak terasa berjam-jam saya lewatkan di tempat ini, hingga senja mulai turun menyapa dan kopi susu saya telah dingin.


Untuk kalian yang sudah berkeluarga dan membawa anak-anak, di tempat ini juga disediakan wahana bermain berupa kolam renang dan spot-spot foto selfi yang kekinian lho. hanya dengan Rp. 10.000 atau menukarkan voucher tiket kita bisa berfoto dan berenang sepuasnya.

berbagai spot selfie
cerah
semanis gulali
sakura yang selalu kurindukan

Tunggu apa lagi guys,...
segera kemasi koper kalian dan meluncurlah ke desa Pujon Kidul Malang. Nikmatilah kopimu di atas serpihan surga yang tercecer di muka bumi, kembali dan bersatulah dengan alam. Karena Semesta akan membuatmu hidup lebih dari sekedar hidup.

_Salam_
Lia Chan

Don't forget!,... Happiness is created not only awaited







No comments:

Post a Comment