Thursday, August 10, 2017

MUDAHNYA NAIK KERETA DI JALUR YANG RUMIT DI JEPANG


Menunggu kereta

Hai sobat blogger,...

Kehidupan masyarakat Jepang yang menarik dan akan saya ulik kali ini adalah transportasi masal, yaitu kereta api dan stasiun. Bila kalian pernah ke Jepang dan merasakan naik kereta, maka banyak hal yang membuat kalian bingung.
Rute kereta api di Jepang memang rumit tetapi sangat mudah untuk bepergian menggunakan kereta api. 
Nah loe,... rumit tapi mudah, bagaimana itu????....
Mungkin bagi sebagian pembaca ada yang berpikiran "apa sih menariknya kereta?" atau "apa sih hebatnya stasiun sampai ditulis sebagai artikel?". Setelah membaca ini, pandangan kalian pasti akan berubah guys,..
.
Jepang merupakan salah satu negara maju dengan moda transporasi umum dan infrastruktur yang telah mapan. 

Di Indonesia, negara matahari terbit ini dikenal sebagai raksasa teknologi di Asia untuk bidang otomotif. Produk-produk otomotif Jepang yang terkenal di dunia misalnya Honda, Kawasaki, Suzuki, Yamaha telah menguasai pangsa pasar di Indonesia. Walaupun sebagai negara penghasil otomotif seperti motor dan mobil, masyarakat Jepang tidak populer dengan motor. Mengapa demikian?, Seperti tulisan saya sebelumnya yang berjudul NEGARA PENGHASIL MOTOR TERBESAR TETAPI OGAH NAIK MOTOR, masyarakat Jepang lebih menyukai menggunakan transortasi umum seperti bis atau kereta. 

Kereta Api di Jepang sudah ada sejak zaman Meiji (1868-1912) dan setelah perang dunia II. Teknologi kereta api di Jepang terus berkembang hingga sekarang. Ada banyak jenis kereta di Jepang, yaitu Shinkansen atau kereta super cepat (Shinkansen terbaru mampu menempuh jarak 300 km/jam), kereta komuter, Chikatetsu (kereta bawah tanah), Monorel dan kereta ekspres. 

Berbagai macam jenis kereta dibagi berdasarkan rute yang dilayaninya. Untuk transportasi daerah pinggiran kota besar, maka kereta komuter yang digunkan, sedangkan untuk menuju daerah-daerah yang jauh menggunakan shinkansen. Sedangkan monorel dan 'chikatetsu'_kereta bawah tanah_ digunakan untuk jarak pendek di dalam kota. 

Jangan heran bila kalian ada di stasiun Jepang, stasiun di Jepang pada umumnya terdiri atas dua lantai atau lebih. Baik lantai bertingkat ke atas ataupun lantai bertingkat ke bawah (untuk stasiun kereta bawah tanah). Tidak heran bila ada yang menyebut, banyak "Ular-ular raksasa yang berkeliaran di bawah tanah kota Tokyo". Kereta-kereta bawah tanah tersebut lalu lalang menempuh jarak puluhan kilometer di bawah tanah. Salah satu contohnya adalah stasiun kereta bawah tanah di Tokyo, stasiun tersebut berada 4 lantai di bawah permukaan tanah.... ckckcckck.... Ada kota di bawah kota dan ada stasiun di bawah stasiun. woww,...

Stasiun kereta bawah tanah Tokyo, empat lantai di bawah permukaan tanah. Jangan tanya bagaimana 'ngeruk tanahnya ya',.. hehehhe...
Stasiun-stasiun di Jepang mungkin adalah stasiun tersibuk di dunia. Terlebih lagi saat 'Rush hour'_jam  sibuk seperti pagi atau malam hari. Walaupun stasiun di Jepang setiap hari sibuk dan penuh, tetapi pengguna sarana publik ini bisa tertib dan disiplin menaati peraturan. Tidak ada saling dorong apalagi berdesak-desakan berebut naik kereta. Bahkan untuk menuju 'densha'_kereta api yang umumnya ada di atas atau di bawah tanah, kita harus menaiki tangga dan orang Jepang melakukannya dengan tertib dan rapi. 

stasiun Ueno, saat 'rush hour'
Anda pasti pernah mendengar bila orang Jepang gemar membaca buku, kondisi tersebut akhir-akhir ini telah bergeser. Maraknya smartphone yang bisa mengakses apa saja termasuk internet, buku elektronik, anime, komik dan game online membuat orang Jepang sibuk melihat HP nya saat menunggu kereta.

Untuk menuju tempat menunggu kedatangan kereta, para penumpang akan berbaris di sebelah kiri dan mengosongkan tangga sebelah kanan, tujuannya adalah untuk memberikan ruang bagi penumpang yang tergesa-gesa dan setengah berlari. Walaupun stasiun di Jepang hampir setiap hari sibuk, tetapi para penumpang tertib di stasiun.

Cara orang Jepang naik tangga. Berderet di satu bagian saja dan menyisakan bagian sebelah kanan untuk orang yang ingin mendahului.



Hampir semua fasilitas stasiun kereta api di Jepang menggunakan mesin, mulai dari pembelian tiket, mesin pembaca tiket, mesin penjual otomatis dan sebagainya. Petugas stasiun hanya mengawasi dan memberikan bantuan bila ada penumpang yang membutuhkan bantuan informasi.

Bagi orang asing yang baru pertama kali ke Jepang dan naik kereta tanpa pemandu, mungkin akan sedikit kesulitan dengan rute kereta yang rumit. Tetapi bila kalian sudah memahaminya, maka cara naik kereta di Jepang sangatlah mudah dan praktis. Kalian tinggal melihat rute yang terpampang besar di dekat pintu masuk dan di atas mesin penjual tiket otomatis.

Akan semakin praktis dan mudah bila kalian menggunakan kartu "SUICA" atau "PASMO", keduanya adalah kartu elektronik pengganti tiket dan berbelanja di supremarket. Kalian tidak perlu antri membeli tiket di mesin, tetapi bisa langsung masuk ke pintu utama dengan hanya menempelkan kartu kalian pada mesin. Kartu tersebut baru akan didebit di stasiun tujuan. Sangat praktis bukan.

masuk ke stasiun tidak menggunakan karcis, tetapi mengggunakan SUICA, lebih praktis dan cepat
Rute kereta komuter JR_Japan Rail ways
Di rute tersebut telah tertulis nama-nama daerah lengkap dengan harga tiketnya. Warna yang digunakan sebagai petunjuk jalur kereta sengaja dibuat bewarna-warni sesuai dengan warna kereta dan tujuannya. 
Jadi kalian tinggal memilih tujuan dan melihat warna line nya. Untuk daerah-daerah tertentu anda perlu berpindah kereta_norikae_ untuk melanjutkan ke tempat tujuan kalian guys... 
kalau hanya berpindah jalur kereta, kalian tidak perlu membayar tiket lagi. Harga tiket yang kalian beli berdasarkan tujuan akhir di mana kalian akan turun. Jadi walaupun seharian kalian naik-turun kereta, selama tidak keluar stasiun, maka kalian tidak perlu membayar lagi,... hehhehe,...
’切符の入り口’Kippu no iriguchi_pintu masuk tiket otomatis
Di dalam stasiun banyak sekali papan pengumuman jalur kereta, untuk stasiun-stasiun besar seperti Tokyo dan sekitarnya, seperti Akihabara, Akabane, Shinjuku, Ueno dan lainnya, papan penunjuk jalur kereta berderet di mana-mana, jadi kalian tinggal melihat warna line seperti warna yang di rute di dekat tempat pembelian tiket tadi dan melihat tujuan keretanya ada di jalur berapa.
Papan penunjuk jalur kereta di dalam stasiun. Jalur kereta sesuai dengan warnanya
Oh ya, ....jangan khawatir bila tersesat ya, petugas kereta api ada di sebelah pintu masuk tiket otomatis tadi. Kalian bisa meminta informasi kereta yang digunakan atau membantu bila tiket kalian tidak cukup karena di tengah perjalanan mungkin berubah tujuan. Di sebelah petugas kereta terdapat pintu khusus yang bewarna putih, pintu tersebut untuk penumpang yang membawa barang bawaan yang besar ataupun penumpang yang menggunakan kursi roda, mengapa demikian? tujuannya agar penumpang tersebut merasa aman dan tidak mengganggu jalur utama yang sibuk.
駅員_Petugas kereta api
Jepang terkenal dengan negara yang sangat disiplin, tidak hanya manusianya saja, tetapi jadwal kedatangan kereta selalu tepat waktu. Kereta api khususnya kereta komuter akan datang sekitar 3-5 menit sekali. Jadi jam berapapun kalian datang, tidak perlu menunggu terlalu lama untuk keberangkatan kereta. Di dekat jalur terdapat papan penunjuk waktu kedatangan dan keberangkatan kereta.
Papan penunjuk waktu kedatangan kereta

menunggu kereta di belakang garis kuning dan bila jam padat, berdiri di dalam garis putih.
Di sebelah garis putih terdapat garis biru, di garis itulah nanti pintu-pintu kereta akan terbuka. Untuk keluar dan masuk kereta, ada peraturan tidak tertulis di Jepang bahwa penumpang yang turun harus didahulukan, setelah itu baru penumpang yang akan naik. Kalian akan dicap sebagai orang yang aneh dan tidak taat peraturan bila berebut naik kereta. 

Di dalam kereta terdapat gantungan yang warnanya berbeda, yaitu kuning dan hitam. Gantungan yang hitam diperuntukkan bagi penumpang biasa yang berdiri, sedangkan gantungan kuning bagi penumpang wanita di jam-jam sibuk. Di dalam kereta juga terdapat tempat duduk khusus bagi wanita hamil, membawa anak dan lansia. Jadi, hati-hati ya guys,... jangan duduk di kursi spesial bewarna merah ini, bila kalian tidak mau 'dilirik' dan dianggap ga punya malu. hehehhe,...

gerbong khusus wanita, pada jam-jam sibuk dan kereta dalam kondisi padat, para cewek bisa menuju area ini agar aman dari penumpang yang bertangan jahil

kursi khusus berwarna merah
Di dalam kereta juga terdapat monitor untuk mengikuti laju kereta. Kalian akan mengetahui kereta telah melewati daerah mana saja dan kalian juga bisa mengetahui berapa lama lagi perjalanan ke tempat tujuan. Tidak hanya dimunculkan di monitor, tetapi daerah yang dilewati juga diumumkan di pengeras suara agar bila ada penumpang yang tidak dapat melihat, bisa mendengarkan pengumuman tersebut. 
Oh ya guys, tidak hanya monitor penunjuk rute saja lho, di sampingnya juga terdapat monitor untuk iklan dan prakiraan cuaca di berbagai tempat di Jepang lengkap dengan suhu udaranya. Jadi kalian bisa memperkirakan cuaca hari ini bagaimana, sebagai pertimbangan untuk membawa payung, jas hujan, topi atau lainnya.

monitor di dalam kereta berdampingan dengan layar TV
Oh ya guys,...
Walaupun tidak ada peraturan tertulis, usahakan untuk tidak makan dan minum di dalam kereta ya. Kalian tidak akan mendapati orang Jepang yang makan dan minum di dalam kereta. Satu lagi, lebih baik kalian men'silent' HP kalian, agar bunyinya tidak mengganggu orang lain. Juga tolong pelankan suara kalian bila ingin mengobrol dengan teman saat di dalam kereta. Orang Jepang sangat menghargai privacy orang lain, jadi mereka tidak ingin diganggu oleh orang lain juga. 
suasana di dalam kereta api Jepang saat ini, dahulu kebiasaan mereka adalah membaca buku di dalam kereta, sekarang asyik dengan smartphonenya masing-masing tanpa bicara berlebihan dengan penumpang lainnya
Selain fasilitas-fasilitas di dalam kereta, stasiun kereta api sebagai tempat tersibuk di Jepang dilengkapi pula dengan fasilitas publik lainnya, seperti kios, toko, mesin penjual otomatis, restoran bahkan toko sayuran pun juga ada di dalam stasiun. Selain itu, juga terdapat lift (khusus bagi penumpang yang berkebutuhan khusus dan manula), toilet dan loker. Loker-loker ini disediakan bagi penumpang yang membawa barang berat tetapi masih ingin berbelanja, jalan-jalan atau pergi ke suatu tempat. Jadi kalian tidak perlu menyeret barang bawaan ke mana-mana, kalian cukup menyimpannya di loker stasiun. Jangan khawatir, barangmu pasti aman deh.
persewaan loker
begitu sibuknya orang Jepang, hingga makan di warung soba di dalam stasiun saja harus berdiri
kalian capek pulang kerja atau bepergian, tapi ingin belanja untuk dimasak di rumah?, kalian tidak perlu repot ke supermarket, di dalam stasiun ada toko khusus menjual sayuran, mulai jagung, paprika sampai kol
Satu lagi hal penting yang perlu kalian ketahui, bila ada benda kalian terjatuh di rel kereta api, maka jangan coba-coba untuk mengambilnya sendiri. Itu sangat berbahaya guys, karena kereta komuter di Jepang  lewat tiap 3-5 menit sekali, jangan sampai saat kalian masih berusaha mengambil dan belum sempat naik, kereta sudah lewat. Naudzubillah,... Bila ada barang kalian yang jatuh di jalur kereta, maka segeralah hubungi petugas stasiun '駅員’(ekiin), mereka akan mengambilkannya menggunakan alat khusus buat kamu.
peringatan bila ada benda yang tejatuh di jalur rel kereta
Nah guys, ...
Kalau memang sepraktis dan senyaman itu naik kereta di Jepang, kita sekarang jadi tahu mengapa orang Jepang tidak mau menggunakan kendaran pribadi untuk transportasi keseharian mereka. Efeknya jalan raya di seluruh penjuru Jepang tidak pernah macet, angka kecelakaan rendah dan tidak ada polusi udara berlebihan dari asap kendaraan. 
Semoga suatu hari nanti, Indonesia bisa seperti itu ya,... Amiinn...

Well,... kalian sekarang tidak perlu takut tersesat bila naik kereta di Jepang ya. Silahkan nikmati perjalanan kalian, rekam semua tempat yang indah yang membuat kalian terkesan. 
Have a nice travelling guys

_salam hangat_
LIA CHAN
Urawa, Saitama, Jepang

No comments:

Post a Comment